Endingnya Ada di Awal: The Shining dan Mimpi Buruk Murni

Ketika saya masih duduk di bangku SMP, saya diberi tugas bersama dengan siswa-siswi lainnya di kelas. Itu adalah tugas bahasa Indonesia. Tugas yang sampai sekarang masih saya ingat. Tidak saya lupakan. Itu menjadi tugas yang spesial untuk saya. Tugas yang mengantarkan saya pada karya saya, 'Mati Tengkurap'.

Jadi, apa tugas itu? Tugas membuat sinopsis. Seharusnya itu adalah tugas membuat sinopsis novel. Namun karena guru kami menganggap membuat sinopsis novel adalah tugas yang berat untuk siswa-siswinya, akhirnya diganti menjadi cerpen. Cerpen-cerpen itu kami dapat dari buku kumpulan cerpen yang ada di perpustakaan. Kebetulan, buku yang saya dapat adalah 'Sampah Bulan Desember' karya Hamsad Rangkuti. Di dalamnya ada banyak cerpen karena itu kumpulan cerpen. Saya pilih satu. Dan yang aku pilih adalah 'Mimpi Buruk Murni'. Aku pilih judul itu tanpa sengaja. Atau mungkin karena judulnya yang menarik perhatianku.

Aku baca cerpen itu. Cerpen ini mengandung keanehan yang saat itu membuat saya kagum. Aku mulai menyukainya! Keanehan yang sekarang saya sebut sebagai unsur surealis.

Unsur surealis yang saya maksud itu berada di akhir. Sebelumnya itu membuat saya bingung. Namun akhirnya aku kagum. Saya beri tahu ya endingnya seperti apa. Jadi, ketika membaca cerpen ini, kita mencari jawaban akan apa yang ada di ending. Mencari tahu apa yang akan terjadi di ending. Dan kita dikejutkan dengan apa yang kita temukan di endingnya. Apa yang kita baca di awal ternyata berhubungan langsung dengan yang akhir. Apa yang terjadi di awal adalah yang terjadi di akhir. Karakter yang ada pada awal cerita ternyata adalah dia yang selama ini kita baca, dan kita ikuti ceritanya. Aduh. Di situ saya dikejutkan dengan plot twist yang membuat pecah kepala. Aduh.

Tentu saya tidak mau berbagi ceritanya karena itu artinya berbagi spoiler. Ini aja sudah spoiler. Pokoknya aku sangat kagum dengan ending itu. Terpesona karena itu bukan ending yang biasa aku temukan. Itu juga yang membuat saya jadi tertarik buat membaca karya Hamsad Rangkuti yang lain.

Tapi keinginan itu belum terwujud sampai akhirnya aku menemukan bukunya di Gramedia Matos (Malang). Judulnya Panggilan Rosul dan Wanita Muda di Sebuah Hotel Mewah. Dan tiga buku lain di bazar buku di Trenggalek. Judulnya Cemara, Ketika Lampu Berwarna Merah, dan Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu?

Tapi sebelum itu aku menemukan ending yang serupa di film The Shining. Di film ini endingnya sudah jelas. Kemudian muncul foto itu. Dan itu membuatnya menjadi plot twist yang mengagumkan.

Bisa dibilang, kedua karya itu mengilhami saya buat bikin sebuah karya. Dan itu judulnya Mati Tengkurap. Jujur awalnya, saya tidak sengaja bikin ending seperti ini. Malah saya juga tidak terpikir buat punya referensi dari dua karya tersebut. Awalnya aku hanya ingin bikin cerita tentang detektif.

Btw, sebaiknya kamu nonton Mati Tengkurap dulu biar tahu maksudku. Tonton video di bawah ini.




Sudah? Gimana menurutmu? Saya akui film ini memang jelek karena kurangnya pengalaman, budget, dan kru. Film ini hanya dibuat dengan 5 orang saja.

Anyway, kamu paham kan, maksudku? Endingnya adalah awalannya.





Comments

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts