Ketemu Monyet Galau di Hutan Kota Trenggalek

Karena kurang kerjaan, saya bersama dua orang teman saya memutuskan untuk membuat sebuah channel Youtube. Dan channel yang kami bikin itu kami beri nama Bolu Ijo. Kenapa begitu? Sebelumnya saya berniat memberi nama itu karena lucu dan merupakan sebuah akronim yang kepanjangannya adalah Bocah Lucu, Imut, dan Jomblo. Mengingat salah satu anggota channel ini yang namanya Wahyud tidak sedang jomblo, nama Bolu Ijo menjadi kurang relevan. Namun akhirnya kami tetap menggunakan nama ini karena lucu aja.

 

Ini videonya ya. Silahkan disaksikan!

Yang akan saya ceritakan di postingan ini adalah video pertama dari Bolu Ijo. Judulnya adalah Ketemu Monyet Galau di Hutan Kota Trenggalek. Itu adalah judul yang saya pilih karena lucu dan menarik. Setidaknya menurut saya.

Tanpa rencana yang panjang, kami langsung memutuskan ke mana kami pergi buat bikin video pertama. Yang kami pilih adalah Hutan Kota Trenggalek. Alasannya karena lokasi itu dekat dengan tempat kami berkumpul, yaitu rumah saya.

Sebelum berangkat, makan dulu ya!

Sebelum berangkat, ibu saya menyiapkan makanan buat kami santap. Dalam makan siang itu, kami berbicara banyak tentang rencana kita. Tentang apa saja yang akan kami lakukan di lokasi. Kami juga membicarakan isu yang sedang trending di Trenggalek, yaitu penyakit hepatitis yang menyebar dengan cepat. Isu yang beredar adalah, penyakit itu dapat ditularkan melalui makanan sehingga kita sebaiknya tidak makan atau minum makanan dari luar rumah.

Sesampainya di sana kami bersiap untuk memulai perekaman. Masih malu-malu, temanku menyapa. Malu karena itu adalah yang pertama. Belum pernah sebelumnya bikin video di tempat umum seperti ini.

Di sana kami menyaksikan binatang yang cukup menarik perhatian. Itu adalah ayam mutiara. Nama ilmiahnya adalah Numida meleagris f. domestica. Aku baru mencarinya di Wikipedia. Sebelumnya temanku yang namanya Wahyud ini mengira ini semacam kalkun. Kenapa dia berpikir seperti itu. Bukannya kalkun itu super besar? Apa dia tidak pernah melihat kalkun sebelumnya? Entahlah. Dia juga kaget kitika mengetahui ayam ini asalnya dari Afrika. Ya ampun, Wahyud. Biasa saja!

Sebelum itu, kami juga menyaksikan binatang lain, yaitu monyet. Atau di kandangnya tertulis kera. Tapi di judul aku tulis monyet karena monyet lebih familiar di telinga kita. Walau aku tahu monyet dan kera itu berbeda. Kera ini adalah kenang-kenangan dari alumni 95 SMAN 2 Trenggalek.

"Kenang-kenangannya kok monyet, ya? Kok bukan berlian?" tanya Nopita.

"Kalau berlian dicuri orang." Wahyud menjawab.

Yang di atas itu adalah dialog yang tidak perlu. Lanjut kita lihat monyetnya. Kasihan dia. Dikurung di sana. Yang di atas juga kasihan. Sepertinya dia sedang galau.

Karena merasakan gatal di pantat, monyet yang ada di bawah menggaruk-garuk pantat. Itu bikin kita tertawa. Kemudian dia mau menyerang kita. Kita kaget dan ketawa. Aduh. Kasihan kamu.

Di HUKO (Hutan Kota) juga ada gazebo tempat yang nyaman. Sangat cocok buat orang-orang yang mau pacaran. Ada juga toilet yang cocok buat orang-orang yang mau pipis. Wkwk.

Ingin kita naik sampai puncak biar bisa menyaksikan Trenggalek dari atas. Namun keadaan memaksa kita buat menyerah pada keinginan itu. Capek sekali. Tapi di sana kami menemukan sebuah makan yang sepertinya bersejarah.

Kami mampir ke sebuah warung di sana. Wayud beli dawet. Mak Nopita beli kerupuk pecel dan air mineral. Aku beli air mineral saja.

"Kamu minum apa?" aku tanya.

"Dawet. Seger. Enak. Khas Trenggalek." Wahyut.

"Kamu nggak takut kena hepatitis?"

Kaget, Wahyut bilang "Oh, iya. Kamu nggak bilang-bilang."

"Tidak apa-apa"

Dia langsung menyeruput minuman itu. Tak sadar yang ia seruput adalah santan yang menggenang di atas. Itu bikin kita ketawa. 

"Lebay, lebay" kata Mak Nopita.

Setelah itu kami pulang saja. Belum sempat menyaksikan binatang yang lain. Sudah sore soalnya.