Memotret Foto Menggunakan Kamera Lubang Jarum (Pinhole Camera) Buatan Sendiri

Pinhole photography adalah jenis fotografi di mana kita tidak menggunakan lensa sama sekali. Sebagai gantinya kita hanya menggunakan lubang kecil sebagai jalan masuknya cahaya. Lubang ini dibuat menggunakan jarum. Oleh karena itu namanya fotografi lubang jarum atau pinhole photography.





Saya tertarik buat mencoba jenis fotografi ini setelah melihat-lihat hasil potret kamera lubang jarum di YouTube dan Instagram. Foto-foto yang dihasilkan kamera lubang jarum kadang kurang tajam, tapi yang menarik adalah kamera jenis ini menangkap gambar dengan waktu eksposure yang cukup lama untuk mendapatkan cahaya yang cukup. Itu akan menghasilkan gambar yang menarik karena akan ada motion blur yang bagus. Sebenarnya kita bisa mendapatkan efek yang sama menggunakan lensa biasa dengan aperture sempit dan ND filter. Namun, dengan pinhole photography, kita akan medapatkan gambar yang terkesan jadul. Kita juga diberi kebebasan karena kita membuat sendiri kameranya. Kita bisa membuat kamera yang kecil sehingga kita bisa menaruh kamera kita di tempat-tempat yang sulit dijangkau kamera biasa. Saya pernah melihat ada yang menaruh kamera lubang jarum di dalam mulut, lalu ketika dia membuka mulut, itu menjadi shutter-nya.


Selain itu, kita juga bisa membuat kamera dengan bentuk memanjang buat bikin gambar panorama. Kita juga bisa memilih jenis film yang akan kita gunakan. Kita bisa gunakan film warna atau hitam putih. Kita bisa pilih iso-nya. Kita bisa pilih ukuran filmnya, mulai dari roll film 35mm, medium format film, large format, sampai kertas foto film. Film adalah tempat cahaya tertangkap. Semakin besar film yang kita pilih, semakin tajam gambar yang dihasilkan. Hal lain yang mempengaruhi ketajaman gambar adalah ukuran lubang jarum. Semakin kecil lubangnya, maka gambar yang dihasilkan akan lebih tajam. Tapi cahaya yang masuk lebih sedikit, jadi kita perlu shutter speed yang lebih lama.


Di sini saya bikin sendiri kameranya. Saya menggunakan karton tebal sebagai badan kameranya. Saya bikin kamera ini berdasarkan template yang saya dapat dari internet. Seperti ini template-nya. Saya print template ini dan saya tempelkan ke karton buat dipotong-potong sesuai dengan pola yang ada di tamplate. Kamu bisa download template ini kalau kamu juga ingin membuat projek ini. Saya lipat polanya sesuai dengan petunjuknya.


Bagian dalam kamera
Film 35mm dipasang di dalam kamera


Saya menggunakan roll film 35 mm, Kodak Colorplus 200. Dan saya juga menggunakan kanister film bekas sebagai tempat film yang sudah terekspos cahaya. Jadi nanti filmnya keluar dari kanister baru, terekspos cahaya, lalu masuk ke kanister bekas. Untuk itu kita bisa memutar kanisternya 180 derajat setelah memotret.


Proses Pembuatan Kamera Lubang Jarum


Buat pengganti lensanya saya menggunakan kaleng bekas minuman Adem Sari Ching Ku. Atau Larutan Penyegar, ya? Aku lupa pakai kaleng minuman apa. Pokoknya kalengnya aku potong kecil, sekecil ini. Lalu aku amplas sampai tipis dan rata, lalu aku lubangi menggunakan jarum. Menusuknya jangan terlalu dalam, ya! Nanti sakit. Eh. Maksudnya jangan terlalu dalam karena nanti kalau lubangnya terlalu lebar, gambarnya akan semakin buram atau blur. Jadi sebisa mungkin kita bikin lubang yang sempit. Makin sempit makin enak. Maksudnya makin tajam gambarnya. Tapi ingat, karena lubangnya sempit, cahaya yang masuk jadi makin sedikit. Jadi kita harus membuka shutter lebih lama.




Buat shutter atau bukaan kameranya saya juga menggunakan karton. Kalau saya tarik ke atas nanti lubangnya akan terbuka dan cahaya bisa masuk. Tapi itu bisa bikin kameranya goyang. Goyang itu nggak bagus ya. Karena kalau goyang gambarnya akan blur. Jadi sebisa mungkin kita harus menjaga kameranya agar diam dan tidak bergerak. Jadi saya menutup lubangnya dengan jari saat mau buka shutternya. Kemudian saya pastikan kameranya tidak bergerak. Lalu saya buka jari saya. Saya biarkan kameranya terbuka sekitar 5 sampai 18 detik di tempat terbuka. Lamanya bukaan ini tergantung dari seberapa banyak cahaya yang ada di lokasi. Kalau di dalam ruangan bisa lebih lama lagi. Bisa sampai 18 menit.


Kamera Lubang Jarum Panorama (Panoramic Pinhole Camera)


Saya tidak hanya bikin satu kamera. Ini adalah kamera kedua yang saya bikin. Kamera ini lebih panjang karena kamera ini mengambil foto panorama. Saya juga bikin ini berdasarkan template yang saya temukan di internet. Tapi sedikit berbeda dengan desain yang aslinya karena di sana filmnya dilengkungkan ke belakang. Di sini saya biarkan filmnya lurus. Biar bagian sproketnya ikut terekspos cahaya. Dan saya masih menggunakan lubang yang sebelumnya.


Berikut ini adalah foto-foto yang saya ambil menggunakan kamera ini. Kalau kita lihat gambarnya memang kurang tajam. Jadi untuk proyek selanjutnya saya akan bikin lubang yang lebih kecil lagi.












































Comments

Popular Posts