Review Samyang Green Mie Instan Goreng Rasa Ayam Pedas





Seperti yang saya ceritakan di postingan sebelumnya, saya beli samyang ini tanpa rencana. Bagi yang belum tahu ceritanya, saya ceritakan dulu. Begini ceritanya. Saat itu aku lihat status temanku di What'sApp. Dia lagi pamer samyang yang masih dibungkus. Tapi yang beda adalah, bungkusnya bukan item, juga bukan merah. Tapi pink. Itu yang bikin saya penasaran. Katanya itu samyang rasa keju. Dia beli di Alfamart.

Karena penasaran dan pengen mencicipi, akhirnya saya berangkat ke Indomaret. Aku tahu. Seharusnya Alfamart. Bodo amat. Semoga aja aku beisa menemukan Samyang pink itu di sana. Dan ternyata tidak. Aku nggak nemu di Indomaret. Akhirnya aku beli samyang hitam seperti biasa. Dan juga mie ABC selera pedas rasa gulai pedas yang review-nya bisa kamu baca dengan klik link ini.

Karena dapetnya samyang yang ini, kita review aja ya. Yang pink belakangan.

Coba kita perhatikan bungkusnya. Kita menemukan ada logo halal karena ini green samyang yang tidak mengandung babi. Ada juga logo made in Korea. Yang seingat saya sebelumnya tidak ada. Ada juga tulisan korea yang nggak bisa saya baca. Mungkin artinya samyang mi instant rasa ayam pedas. Iya. Saya memang sok tau.

Lanjut. Di sini kita menemukan foto mi yang terlihat enak ya. Warnanya merah pedas. Ada juga ijo-ijo yang menghiasi  piring. Itu pasti sayuran. Nggak tau sayur apa. Yang penting nggak sok tau. Pokoknya foto ini bagus dan menggugah selera. Kalau di bagian belakangnya kita menemukan komposisinya. Kita juga menemukan petunjuk cara masaknya. Bisa dibilang, cara masaknya tidak sama seperti masak indomie. Bedanya, bumbunya kita masukkan ke panci ketika mie-nya sudah matang dan airnya tinggal 8 sendok. Ya ampun. 8 sendok? Ribet ya! Kita harus ngitung airnya 8 sendok.


Mari kita mulai masaknya. Kita masukkan mie ke dalam air yang mendidih. Seperti yang kita lihat di foto di atas, mi ini berbentuk kotak ya, bukan bulet. Kalau ukurannya, kita pasti tahu kalau samyang itu punya mi yang gede dan tebal. Kita tunggu sampai matang ya. Setelah itu kita masukkin bumbunya.

Btw, bumbu yang kita dapat bentuknya bukan bubuk seperti yang kita temukan di indomie ya. Di sini bumbunya berbentuk cair. Bungkusnya warnanya merah. Sebenarnya aku ingin menunjukkan bagaimana bungkusnya, tapi aku lupa belum aku foto. Gapapa.

Setelah matang dan airnya tinggal sedikit, kita masukkan bumbunya. Btw aku nggak mengukur 8 sendok. Aku hanya mengira-ngira. Mungkin ini lebih dari 8 sendok. Yang penting jangan gunakan sendok sayur sebagai patokan.

Seperti yang saya bilang tadi, bumbunya kental. Warnanya merah. Aromanya sudah keluar dari bumbu ini. Pedes-pedes gitu. Bumbu jenis ini punya kekurangan. Yaitu bikin tangan kita kotor. Belepotan ke mana-mana. Tapi gapapa. Yang penting kita cuci tangan. Kalo kena muka ya cuci muka. Kalo kena gudang ya cuci gudang.

 Setelah itu, saya aduk biar bumbunya tercampur. Aku tambahin telur juga biar enak.


Ini adalah penampakan samyang yang sudah saya masukkan ke mangkok. Saya pakai mangkok sasa. Kalau kamu terserah mau pakai mangkok apa. Pakai piring juga boleh. Saya pakai mangkok biar nggak cepet dingin. Kebetulan cuaca di sini masih dingin. Sekitar 25°C. Cocok banget makan yang pedes-pedes seperti samyang.


Hampir lupa, ternyata masih ada satu lagi yang belum kita masukkin. Yaitu ini. Saya nggak tau ini apa. Ternyata ini adalah rumput laut dan wijen. Kita tabur di atasnya.



Sudah. Sekarang mari makan. Saya makan sedikit-sedikit ya. Soalnya masih panas. Selanjutnya saya akan menjelaskan sebisa mungkin bagaimana rasanya.

Bisa dibilang, rasanya itu tidak seperti mie instan yang biasa kita temukan di indonesia. Saya sulit menjelaskannya. Yang pasti, ada rasa ayam di sana  walau tidak terlalu terasa. Mi-nya yang gede ini kenyal seperti siomay. Apa pedas? Sebelumnya saya mengingat samyang sebagai mi instan yang pedas. Namun kali ini saya tidak merasa kepedasan. Mugnkin karena saya makan dikit-dikit atau karena cuaca dingin. Yang pasti ada rasa panas yang menempel di sekitar bibir. Dan rasa panas itu masih ada walau mie yang ada di mangkok sudah habis. Bahasa Jawanya wedangen.

Wijen yang ditabur tadi menambah sensasi renyah seperti wijen pada umumnya. Sedangkan rumput laut itu tidak memberi banyak rasa. Mungkin sekedar hiasan. Sebenarnya aku nggak yakin itu rumput laut atau bukan.

Yang saya tidak suka dari samyang adalah, samyang itu bikin panci kita kotor. Dan itu bikin kita males buat mencucinya. Mungkin sebaiknya kita memasak samyang seperti kita membuat Indomie. Jadi kita hanya mencuci piring saja.

Terima kasih sudah membaca.



Comments

Popular Posts